Senin, 30 September 2013

SISTEM INFORMASI KESEHATAN

MAKALAH
SISTEM INFORMASI KESEHATAN
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Organisasi dan Manajemen Pelayanan Kesehatan


Disusun Oleh : Kelompok 6

Desak Ayu Meitia A P
Gina Akmaliah
Ginni Sulastini
Hesti Kristiani
Ira Aryani
Ristianti Meidara
Sri Rahayu

Tingkat : IIIB



PRODI DIII-KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KOTA SUKABUMI
Jl. Karamat No. 36 Telp. (0266) 210215 Fax. (0266) 223709 Kota Sukabumi



KATA PENGANTAR

Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT. karena berkat limpahan rahmat dan karuniaNya kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini tepat pada waktunya. Tak lupa shalawat serta salam kita panjatkan kepada Nabi besar Muhammad SAW, kepada sahabat, keluarga, dan para pengikutnya hingga akhir jaman.
            Sebelumnya kami ingin memaparkan bahwa makalah ini dibuat atas dasar pencarian informasi melalui media cetak maupun elektronik dan makalah ini mengangkat tema mengenai “Sistem Informasi Kesehatan”.
Isi dari makalah ini menjelaskan tentang pengertian sistem informasi kesehatan, tujuan sistem informasi kesehatan, manfaat sistem informasi kesehatan, prinsip sistem informasi kesehatan, sistem informasi kesehatan ibu dan anak, serta rencana sistem informasi kesehatan ibu dan anak.
Kami sadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dan kesalahan dalam pembuatan maupun penyetakan makalah ini, maka dari itu kami ingin memohon maaf kepada para pembaca sekalian. Kami harap para pembaca dapat dengan tulus ikhlas memaafkannya karena berdasarkan pepatah pun menyatakan bahwa “tak ada gading yang tak retak”.
            Tak lupa kami pun ingin mengucapkan rasa terima kasih kami kepada pihak-pihak yang telah banyak membantu kami dalam penyusunan makalah ini. Selebihnya kami mengharapkan semoga makalah ini akan dapat bermanfaat bagi pembaca umumnya dan khususnya bagi kami.



                                                                                    Sukabumi, September 2013


                                                                                                       
                                Tim Penyusun






DAFTAR ISI

Kata Pengantar..............................................................................................................................   ii
Daftar Isi.........................................................................................................................................   iii
BAB I Pendahuluan.......................................................................................................................  1
A.        Latar Belakang.....................................................................................................................   1
B.        Tujuan Penulisan..................................................................................................................   1
C.        Manfaat Penulisan....................................................................................................  2
D.        Pembatasan Masalah................................................................................................   2
E.         Rumusan Masalah....................................................................................................   2
F.         Sistematika Penulisan..............................................................................................   2
BAB II Tinjauan Teori..................................................................................................................   3
A.        Sistem Kesehatan Nasional......................................................................................   3
BAB III Pembahasan....................................................................................................................   7
A.        Pengertian Sistem Informasi Kesehatan..................................................................   7
B.        Tujuan Sistem Informasi Kesehatan........................................................................   10
C.        Manfaat Sistem Informasi Kesehatan......................................................................   10
D.        Prinsip Sistem Informasi Kesehatan........................................................................   11
E.         Sistem Informasi KIA..............................................................................................  11
F.         Rencana Sistem Informasi KIA...............................................................................   12
BAB IV Penutup............................................................................................................................13
A.        Kesimpulan..............................................................................................................   13
B.        Saran........................................................................................................................   13
Daftar Pustaka...............................................................................................................................   14


BAB I
PENDAHULUAN

A.        Latar Belakang
Sistem informasi dengan apapun itu tentu sangat dibutuhkan dalam berberbagai disiplin ilmu. Perkembangan informasi teknologi yang semakin pesat saat ini menuntut diubahnya pencatatan manual menjadi sistem yang terkomputerisasi. Demikian juga halnya pembayaran pasien pada suatu Rumah Sakit. Rumah sakit sebagai salah satu institusi pelayanan umum di bidang kesehatan membutuhkan keberadaan suatu sistem informasi yang akurat, handal, serta cukup memadai untuk meningkatkan pelayanannya kepada para pasien serta lingkungan yang terkait lainnya. Sistem informasi rumah sakit digunakan untuk mempermudah dalam pengelolaan data pada rumah sakit. Sistem ini seharusnya sudah menggunakan metode komputerisasi. Karena dengan penggunakan metode komputerisasi, proses penginputan data, proses pengambilan data maupun proses pengupdate-an data menjadi sangat mudah, cepat dan akurat.
Internet merupakan jaringan komputer yang dapat menghubungkan perusahaan dengan domain publik, seperti individu, komunitas, institusi, dan organisasi. Jalur ini merupakan jalur termurah yang dapat digunakan institusi untuk menjalin komunikasi efektif dengan konsumen. Mulai dari tukar menukar data dan informasi sampai dengan transaksi pembayaran dapat dilakukan dengan cepat dan murah melalui internet. Kecepatan evolusi teknologi informasi dalam memanfaatkan internet untuk mengembangkan jaringan dalam manajemen database sangat ditentukan oleh kesiapan manajemen dan ketersediaan sumber daya yang memadai. Namun evolusi tersebut bukan pula berarti bahwa institusi yang bersangkutan harus secara sekuensial mengikuti tahap demi tahap yang ada, namun bagi mereka yang ingin menerapkan manajemen database dengan “aman” dan “terkendali”, alur pengembangan aplikasi secara bertahap merupakan pilihan yang baik.

B.        Tujuan Penulisan
a. Tujuan Umum
            Untuk memenuhi tugas mata kuliah OMPK.
b. Tujuan Khusus
1.       Untuk mengetahui sistem informasi kesehatan.
2.       Untuk mengetahui sistem informasi kesehatan dalam pelayanan kebidanan.


C.        Manfaat Penulisan
a. Dapat menambah pengetahuan mengenai sistem informasi kesehatan, khususnya dalam pelayanan kebidanan.
b. Dapat menjadi sumber pustaka bagi pembaca.

D.        Pembatasan Masalah
            Pembahasan ini membatasi pembahasan hanya mengenai sistem informasi kesehatan khususnya dalam pelayanan kebidanan (kesehatan ibu dan anak).

E.        Rumusan Masalah
a. Apa pengertian sistem informasi kesehatan
b. Apa tujuan sistem informasi kesehatan
c. Apa manfaat sistem informasi kesehatan
d. Apa prinsip sistem informasi kesehatan
e. Bagaimana sistem informasi kesehatan ibu dan anak
f. Apa rencana sistem informasi kesehatan ibu dan anak

F.         Sistematika Penulisan
BAB I      Pendahuluan
Membahas tentang latar belakang, tujuan, manfaat, pembatasan masalah, rumusan masalah, dan sistematika penulisan.
BAB II    Tinjauan Teori
Membahas tentang teori sistem kesehatan nasional yang merupakan supra sistem dari sistem informasi kesehatan.
BAB III   Pembahasan
Membahas tentang pengertian sistem informasi kesehatan, tujuan sistem informasi kesehatan, manfaat sistem informasi kesehatan, prinsip sistem informasi kesehatan, sistem informasi kesehatan ibu dan anak, dan rencana sistem informasi kesehatan ibu dan anak.
BAB IV   Penutup
Membahas tentang kesimpulan dan saran.




BAB II
TINJAUAN TEORI

A.        Sistem Kesehatan Nasional
            Pengertian
Secara ringkas pengertian “SISTEM”; terdiri dari beberapa komponen/unsur yang saling berinteraksi dan saling ketergantungan, dan mempunyai suatu tujuan yang sama. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) salah satu dari arti kata sistem adalah “TATANAN”.
Oleh karenanya pengertian SKN adalah suatu tatanan yang menghimpun berbagai upaya bangsa Indonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya sebagai perwujudan kesejahteraan umum seperti dimaksud dalam Pembukaan UUD 1945.

Landasan
SKN merupakan wujud dan metode penyelenggaraan pembangunan kesehatan. Sedangkan pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional. Oleh karenanya landasan SKN adalah sama dengan landasan pembangunan nasional yaitu :
1.         Landasan idiil yaitu Pancasila
2.         Landasan konstitusional yaitu Undang-undang Dasar 1945
3.         Pasal 28 a
4.         Pasal 28 b ayat (2)
5.         Pasal 28 c ayat (1)
6.         Pasal 28 h ayat (1) dan (3)
7.         Pasal 34 ayat (2) dan (3)
Dua hal penting yang perlu ditekankan adalah: Kesehatan sebagai hak azasi manusia dan negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan.

Prinsip Dasar SKN
Prinsip dasar adalah norma, nilai, dan aturan pokok yang bermakna dari falsafah dan budaya Bangsa Indonesia, yang dipergunakan sebagai acuan berfikir dan bertindak.
Terdapat 7 (tujuh) Prinsip Dasar SKN, dengan penekanan pada masing-masing uraian sebagai berikut :


1.         Perikemanusiaan
Terabaikannya pemenuhan kebutuhan kesehatan adalah bertentangan dengan prinsip kemanusiaan.
2.         Hak Azasi Manusia
Diperolehnya derajat kesehatan yang setinggi-tingginya bagi setiap orang adalah hak azasi manusia, tanpa membedakan antara golongan, suku, agama, dan status sosial ekonomi.
3.         Adil dan Merata
Pelayanan kesehatan harus merata, bermutu, dan terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat secara ekonomi dan geografi.
4.         Pemberdayaan dan Kemandirian Masyarakat
Kesehatan merupakan tanggung jawab bersama, baik pemerintah maupun masyarakat dan perorangan (individu).
5.         Kemitraan
Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan menggalang kemitran yang dinamis dan harmonis antara pemerintah dan masyarakat termasuk swasta.
6.         Pengutamaan dan Manfaat;
Dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan lebih mengutamakan kepentingan umum daripada kepentingan golongan dan perorangan. Pemanfaatan iptek dalam pembangunan kesehatan.
7.         Tata Kepemerintahan yang Baik;
Pembangunan kesehatan diselenggarakan secara demokratis, berkepastian hukum, terbuka, rasional/profesional, bertanggung jawab dan bertanggung gugat.

Tujuan SKN
SKN merupakan pedoman dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan. SKN bukan pedoman penyelenggaraan kesehatan bagi Departemen Kesehatan saja, tapi bagi semua potensi bangsa baik pemerintah (pusat, provinsi, kab/kota), masyarakat, maupun swasta.
Dengan demikian tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua potensi bangsa, baik masyarakat, swasta maupun pemerintah secara sinergis, berhasil-guna dan berdaya-guna, sehingga tercapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.


Kedudukan SKN
SKN merupakan subsistem dari sistem penyelenggaraan negara dan bersama subsistem lainnya, (misal: pendidikan) diarahkan untuk mencapai tujuan Bangsa Indonesia.
Derajat kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh berbagai faktor yang tidak hanya tanggung jawab sektor kesehatan, tetapi tanggung jawab berbagai sektor terkait lainnya. Sebagai subsistem-subsistem dari Sistem Penyelenggaran Negara, maka SKN berinteraksi dengan berbagai sistem nasional lainnya (seperti: pendidikan, perekonomian, ketahanan pangan, hankamnas, dan lain-lain). Di daerah perlu dikembangkan Sistem Kesehatan Daerah (SKD). SKD merupakan subsistem dari SKN dalam wilayah NKRI.
SKN juga merupakan bagian dari sistem kemasyarakatan, yang dipergunakan sebagai acuan utama dalam mengembangkan perilaku dan lingkungan sehat serta peran aktif masyarakat dalam pembangunan kesehatan.

Subsistem SKN
Banyak buku referensi maupun pengalaman di beberapa negara yang menguraikan tentang subsistem – subsistem dari suatu sistem kesehatan.
Ada yang mengemukakan bahwa dalam sistem kesehatan hanya ada 2 (dua) subsistem, yaitu subsistem upaya/pelayanan kesehatan dan subsistempembiayaan kesehatan. Dalam hal ini sumberdaya kesehatan, pemberdayaan masyarakat, dan manajemen kesehatan sudah termasuk dalam subsistem upaya kesehatan.
Dengan memperhatikan kondisi dan situasi di Indonesia serta kebutuhan dewasa ini maka diputuskan terdapat 6 (enam) subsistem dari SKN, yaitu:
1.         Subsistem upaya kesehatan
2.         Subsistem pembiayaan kesehatan
3.         Subsistem sumberdaya manusia kesehatan
4.         Subsistem obat dan perbekalan kesehatan
5.         Subsistem pemberdayaan masyarakat
6.         Subsistem manajemen kesehatan

Pola Pikir SKN
Sebagai suatu sistem, maka SKN dengan 6 subsistemnya dapat digambarkan dalam input-proses-output sebagai berikut:
Di sini kelihatan upaya kesehatan merupakan subsistem yang sentral dalam proses pembangunan kesehatan dalam rangka mencapai tujuannya (output). Dalam proses pembangunan kesehatan, subsistem upaya kesehatan ditunjang dengan subsistem pemberdayaan masyarakat dan subsistem manajemen kesehatan.
Sebagai input adalah sumberdaya kesehatan yang terdiri dari subsistem sumberdaya manusia kesehatan, subsistem obat dan perbekalan kesehatan, dan subsistem pembiayaan kesehatan. Namun perlu ditekankan bahwa antar ke-enam subsistem tersebut harus saling berinteraksi secara harmonis dan dinamis dalam mencapai tujuan pembangunan kesehatan.




BAB III
PEMBAHASAN

A.        Pengertian Sistem Informasi Kesehatan
Sistem informasi kesehatan adalah gabungan perangkat dan prosedur yang digunakan untuk mengelola siklus informasi (mulai dari pengumpulan data sampai pemberian umpan balik informasi) untuk mendukung pelaksanaan tindakan tepat dalam perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan kinerja sistem kesehatan.
Sistem informasi kesehatan merupakan suatu pengelolaan informasi diseluruh seluruh tingkat pemerintah secara sistematis dalam rangka penyelengggaraan pelayanan kepada masyarakat.
Sistem Informasi Kesehatan (SIK)  adalah integrasi antara perangkat, prosedur  dan kebijakan yang digunakan untuk mengelola siklus informasi secara sistematis untuk mendukung pelaksanaan manajemen kesehatan yang terpadu dan menyeluruh dalam kerangka pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Dalam literature lain menyebutkan bahwa SIK adalah suatu sistem pengelolaan data dan informasi kesehatan di semua tingkat pemerintahan secara sistematis dan terintegrasi untuk mendukung manajemen kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Menurut WHO, sistem informasi kesehatan merupakan salah satu dari 6 “building block” atau komponen utama dalam sistem kesehatan di suatu Negara. Keenam komponen (building block) sistem kesehatan tersebut adalah :
1.Service delivery (pelaksanaan pelayanan kesehatan)
2.Medical product, vaccine, and technologies (produk medis, vaksin, dan teknologi kesehatan)
3.Health worksforce (tenaga medis)
4.Health system financing (sistem pembiayaan kesehatan)
5.Health information system (sistem informasi kesehatan)
6.Leadership and governance (kepemimpinan dan pemerintah)
Sedangkan di dalam tatanan Sistem Kesehatan Nasional, SIK merupakan bagian dari sub sistem ke 6 yaitu pada sub sistem manajemen, informasi dan regulasi kesehatan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi kesehatan merupakan sebuah sarana sebagai penunjang pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat. Sistem informasi kesehatan yang efektif memberikan dukungan informasi bagi proses pengambilan keputusan di semua jenjang, bahkan di puskesmas atau rumah sakit kecil sekalipun. Bukan hanya data, namun juga informasi yang lengkap, tepat, akurat, dan cepat yang dapat disajikan dengan adanya sistem informasi kesehatan yang tertata dan terlaksana dengan baik.
Adapun subsistem dalam sistem informasi kesehatan secara umum meliputi :
1.         Surveilans epidemiologis (untuk penyakit menular dan tidak menular, kondisi lingkungan dan faktor risiko)
2.         Pelaporan rutin dari puskesmas, rumah sakit, laboratorium kesehatan daerah, gudang farmasi sampai ke praktek swasta
3.         Pelaporan program khusus, seperti TB, lepra, malaria, KIA, imunisasi, HIV/AIDS, yang biasanya bersifat vertikal.
4.         Sistem administratif, meliputi sistem pembiayaan, keuangan, sistem kepegawaian, obat dan logistik, program pelatihan, penelitian dan lainlain
5.         Pencatatan vital, baik kelahiran, kematian maupun migrasi penduduk.
Dalam pengembangan Sistem Informasi Kesehatan, harus dibangun komitmen setiap unit infrastruktur pelayanan kesehatan agar setiap Sistem Informasi kesehatan berjalan dengan baik dan yang lebih terpenting menggunakan teknologi komputer dalam mengimplementasikan Sistem Informasi Berbasis Komputer (Computer Based Information System).
Melalui hasil pengembangan sistem informasi ini maka diharapkan dapa menghasilkan hal-hal sebagai berikut :
1.         Perangkat lunak tersebut dikembangkan sesuai dengan sesuai dengan standar yang ditentukan oleh pemerintah daerah.
2.         Dengan menggunakan open system tersebut diharapkan jaringan akan bersifat interoperable dengan jaringan lain.
3.         Sistem informasi kesehatan terintegrasi ini akan mensosialisasikan dan mendorong pengembangan dan penggunaan Local Area Network di dalam kluster unit pelayanan kesehatan baik pemerintah dan swasta sebagai komponen sistem di masa depan.
4.         Sistem informasi kesehatan terintegrasi ini akan mengembangkan kemampuan dalam teknologi informasi video, suara, dan data nirkabel universal di dalam Wide Area Network yang efektif, homogen dan efisien sebagai bagian dari jaringan sistem informasi pemerintah daerah.
5.         Sistem informasi kesehatan terintegrasi ini akan merencanakan, mengembangkan dan memelihara pusat penyimpanan data dan informasi yang menyimpan direktori materi teknologi informasi yang komprehensif.
6.         Sistem informasi kesehatan terintegrasi ini akan secara proaktif mencari, menganalisis, memahami, menyebarluaskan dan mempertukarkan secara elektronis data/informasi bagi seluruh stakeholders.
7.         Sistem informasi kesehatan terintegrasi ini akan memanfaatkan website dan access point lain agar data kesehatan dan kedokteran dapat dimanfaatkan secara luas dan bertanggung jawab dan dalam rangka memperbaiki pelayanan kesehatan sehingga kepuasan pengguna dapat dicapai sebaik-baiknya.
8.         Sistem informasi kesehatan terintegrasi ini akan merencanakan pengembangan manajemen SDM sistem informasi mulai dari rekrutmen, penempatan, pendidikan dan pelatihan, penilaian pekerjaan, penggajian dan pengembangan karir.
9.         Sistem informasi kesehatan terintegrasi ini akan mengembangkan unit organisasi pengembangan dan pencarian dana bersumber masyarakat yang berkaitan dengan pemanfaatan dan penggunaan data/informasi kesehatan dan kedokteran.
10.     Dapat digunakan untuk mengubah tujuan, kegiatan, produk, pelayanan organisasi, untuk mendukung agar organisasi dapat meraih keunggulan kompetitif.
11.     Mengarah pada peluang-peluang strategis yang dapat ditemukan.
Dinas Kesehatan telah menetapkan visi yaitu tersusunnya sistim informasi kesehatan di dinas kesehatan melalui ketersediaan data dan informasi yang akurat, relevan dan tepat waktu di setiap jenjang administrasi. Dalam upaya mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan tersebut, infrastruktur pelayanan kesehatan telah dibangun sedemikian rupa agar setiap unit infrastruktur pelayanan kesehatan tersebut menjalankan program dan pelayanan kesehatan menuju pencapaian visi dan misi tersebut.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi kesehatan merupakan sebuah sarana sebagai penunjang pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat. Sistem informasi kesehatan yang efektif memberikan dukungan informasi bagi proses pengambilan keputusan di semua jenjang, bahkan di puskesmas atau rumah sakit kecil sekalipun. Bukan hanya data, namun juga informasi yang lengkap, tepat, akurat, dan cepat yang dapat disajikan dengan adanya sistem informasi kesehatan yang tertata dan terlaksana dengan baik.
Upaya pengembangan SIK harus dimulai dengan kegiatan penilaian secara menyeluruh kondisi sistem kesehatan yang ada serta kebutuhan terhadap pengembangan ke depan. Assessment tersebut akan menilai determinan teknis SIK yang meliputi :
1.        Input data: yang mencakup keakuratan dan kelengkapan pencataan dan pengumpulan data. Di tingkat puskesmas, akurasi dan kelengkapan format berbagai laporan seperti LB1, LB3, laporan wabah, laporan obat maupun sistem informasi tenaga kesehatan perlu dikaji secara mendalam.
2.        Analisis, pengiriman dan pelaporan data: meliputi efisiensi, kelengkapan dan mutunya di semua tingkatan.
3.        Penggunaan informasi: meliputi pengambilan keputusan dan tindakan yang diambil berkaitan dengan kebijakan di tingkat unit pelayanan perorangan/masyarakat, program maupun pengambil kebijakan tingkat tinggi
4.        Sumber daya sistem informasi: meliputi ketersediaan, kecukupan dan penggunaan sumber daya esensial, anggaran, staf yang terdidik dan terampil, fasilitas untuk penyimpanan data, peralatan untuk komunikasi data, penyimpanan, anlaisis dan penyiapan dokumen (fax, komputer, printer, fotokopi dll)
5.        Sistem informasi manajemen dan networking: mencakup koordinasi dan mekanisme organisasi untuk menjamin penetapan, standarisasi, pembuatan, pemeliharaan, pembagian (sharing) dan pelaporan data dan informasi dilaksanakan secara tepat.

B.        Tujuan Sistem Informasi Kesehatan
Upaya pemantapan dan pengembangan sistem informasi kesehatan ditujukan ke arah terbentuknya suatu sistem informasi kesehatan yang berhasil guna dan berdaya guna, yang mampu memberikan informasi yang akurat, tepat waktu dan dalam bentuk yang sesuai dengan kebutuhan untuk :
1.         Pengambilan keputusan di seluruh tingkat administrasi dalam rangka perencanaan, penggerakan pelaksanaan, pengawasan, pengendalian dan penilaian.
2.         Mengatasi masalah-masalah kesehatan melalui isyarat dini dan upaya penanggulangannya.
3.         Meningkatkan peran serta masyarakat dan meningkatkan kemampuan masyarakat untuk menolong dirinya sendiri.
4.         Meningkatkan penggunaan dan penyebarluasan ilmu pengetahuan dan teknologi bidang kesehatan.

  
C.                Manfaat Sistem Informasi Kesehatan
            Begitu banyak manfaat Sistem Informasi Kesehatan yang dapat membantu para pengelola program kesehatan, pengambil kebijakan dan keputusan pelaksanaan di semua jenjang administrasi (kabupaten atau kota, propvinsi dan pusat) dan sistem dalam hal berikut :

1.         Mendukung manajemen kesehatan.
2.         Mengidentifikasi masalah dan kebutuhan.
3.         Mengintervensi masalah kesehatan berdasarkan prioritas.
4.         Pembuatan keputusan dan pengambilan kebijakan kesehatan berdasarkan bukti (evidence-based decision).
5.         Mengalokasikan sumber daya secara optimal.
6.         Membantu peningkatan efektivitas dan efisiensi.
7.         Membantu penilaian transparansi.

D.        Prinsip Sistem Informasi Kesehatan
1.         Mencakup seluruh data yang terkait dengan kesehatan, baik yang berasal dari sektor kesehatan atau pun dari berbagai sektor pembangunan lain.
2.         Mendukung proses pengambilan keputusan diberbagai jenjang administrasi kesehatan.
3.         Disediakan sesuai dengan kebutuhan informasi untuk pengambilan kepeutusan.
4.         Disediakan harus akurat dan disajikan secara cepat dan tepat waktu dengan mendayagunakan teknologi informasi dan komunikasi.
5.         Pengelolaan informasi kesehatan harus dapat memadukan pengumpulan datamelalui cara-cara rutin (yaitu pencatatan dan pelaporan) dan cara-cara non rutin (yaitu survei dan lain-lain).
6.         Akses terhadap informasi kesehatan harus memperhatikan aspek kerahasiaan yang berlaku dibidang kesehatan dan kedokteran.

E.        Sistem Informasi KIA
Penerapan sistem informasi pelayanan kesehatan ibu dan bayi untuk mendukung evaluasi program KIA puskesmas menggunakan pendekatan paralel yaitu pendekatan yang dilakukan dengan mengoperasikan sistem yang baru bersama-sama dengan sistem yang lama selama satu periode waktu tertentu.
Kedua sisitem ini dioperasikan bersama-sama untuk meyakinkan bahwa sistem yang baru telah benar-benar beroperasi dengan suskses sebelum sistem lama dihentikan. Penerapan sistem informasi pelayanan kesehatan ibu dan bayi utuk mendukung evaluasi program KIA puskesmas dilakukan sesuai dengan rancangan multiuser. Adapun prosedurna sebagai berikut:
1.         Pasien didaftar kebagian pendaftaran, kemudian bagian pendaftaran meneruskan pencatatan status pasien kepada bagian pengelola data KIA.
2.         Kemudian pasien menuju bagian pengelola data KIA, dan dilakukan pengisian data pasien sesuai kebutuhan melalui input data master ibu, kecamatan, petuas, vitamin, imunisasi, tempat pelayanan data ibu hamil, data persalinan, data bayi, dat kunjungan ibu dan data kunjungan bayi.
3.         Setelah beberapa waktu yang ditentukan penanggungjawab program KIA dapatmelakukan pengisian data sesuai dengan pelayanan yang diberikan baik kepada ibu maupun bayi.
4.         Dari data yang telah terisis tersebut diperoeh isian laporan bulanan kegiatan KIA dipuskesmas dalam waktu kurun tertentu.

F.         Rencana Sistem Informasi KIA
Rencana sistem informasi layanan kesehatan ibu dan bayi untuk mendukung evaluasi program KIA puskesmas :
5.         Basis yang dikembangkan adalah berupa master data yang bersifat statis yaitu kecamatan, puskesmas, desa, proyeksi penduduk, petugas, vitamin, imunisasi, tempat pelayanan, dan data ibu/calon ibu. Dan dikembangkan basis data dinamis berupa file-file pada kegiatan transaksi.
6.         Input pengelola data KIA berupa master data kecamatan, puskesmas, desa, proyeksi penduduk, petugas, vitamin, imunisasi, tempat pelayanan, dan data ibu/calon ibu.
7.         Output yang dihasilkan berupa laporan meliputi: laporan bulanan KIA, laporan bulanan PWS KIA anak PWS KIA ibu, laporan bulanan SPM, laporan bulanan kelahiran dan kematian, lapran bulanan penemuan kasus BBLR, laporan penemuan tetanis neonatorum, laporan bulanan kematian ibu, laporan bulanan register kematian perinatal (0-7) hari, laporan bulanan rekapitulasi lacakan kematian neonatal.
8.         Antar muka memberikan bentuk tambil awal bagu user untuk memulai bekerja dengan komputer.
9.         Sistem Informasi Pelayanan KIA di Puskesmas
       Hasil sistem informasi kesehatan ibu dan bayi untuk mendukung evaluasi program KIA puskesmas.







BAB V
PENUTUP

A.      Kesimpulan
Sistem informasi kesehatan merupakan suatu pengelolaan informasi diseluruh seluruh tingkat pemerintah secara sistematis dalam rangka penyelengggaraan pelayanan kepada masyarakat
Sistem informasi dengan apapun itu tentu sangat dibutuhkan dalam berberbagai disiplin ilmu.  Perkembangan informasi teknologi yang semakin pesat saat ini menuntut diubahnya pencatatan manual menjadi sistem yang terkomputerisasi.
Demikian pula sistem informasi kesehatan sangat diperlukan untuk kelancaran dalam berbagai program pada pelayanan kesehatan ibu dan anak.

B.      Saran
a. Untuk mahasiswi kebidanan agar lebih mendalami sistem informasi demi kelancaran dalam pembelajaran.
b. Untuk bidan maupun tenaga kesehatan lainnya, agar memperhatikan dan meningkatkan kepedulian akan sistem informasi kesehatan dalam bidangnya masing-masing. Serta untuk tetap mengukuti perkembangan informasi dan teknologi.
















DAFTAR PUSTAKA

Fuad, Anis. 2006. Informatika Kesehatan Masyarakat,  Sistem Informasi Manajemen Kesehatan. UGM : Yogyakarta.
Kadir, Abdul. 2003. Pengenalan Sistem Informasi. Andi : Yogyakarta
Notoatmodjo, Soekidjo. 2007. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta : Rineka C

1 komentar:

  1. Casino & Hotel San Diego
    Casino & Hotel 춘천 출장마사지 San Diego is located in the heart of Central California and features several classic gaming 창원 출장안마 machines. With an abundance 평택 출장마사지 of restaurants,  Rating: 5 시흥 출장안마 · 당진 출장안마 ‎1,362 reviews

    BalasHapus